Minggu, 11 Desember 2011

PENGANTAR SIM (TULISAN SOFTSKIL)

Konsep Dasar Teknologi Informasi 

Agar lebih mudah memahami penertian tentang teknologi informasi marilah kita lihat perkembangan sejarahnya. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya. Setelah ucapan itu selesai maka informasi berada ditangan si penerima. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Sampai jarak tertentu meskipun masih terdengar informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Adanya alfabet dan angka arabik memudahkan penyampaian informasi dari yang sebelumnya satu gambar mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau penulisan angka yang tadinya MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi ini memudahkan penulisan informasi.
Teknologi percetakan memungkinkan pembuatan pintu informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer bahkan membuat informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Dari ilustrasi di atas, maka teknologi merupakan hasil karya kreasi dan inovasi manusia untuk mempermudah berbagai proses dan kegiatan dalam kehidupannya. Penerapan keilmuan untuk mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatu bidang merupakan teknologi. Jadi, Teknologi dapat diartikan sebagai suatu aplikasi dari ilmu dan rekayasa untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia, atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek.
Untuk dapat mengartikan kata informasi, maka sebelumnya kita harus paham dan mengerti difinisi dari “data”. Data dapat didefinsikan sebagai kumpulan fakta mentah yang ada dalam kehidupan. Data merupakan fakta yang belum memiliki manfaat untuk manusia, karena hanya berupa sekumpulan kenyataan yang belum tersusun sehingga tidak dapat diketahui manfaat atau tujuannya. Sekumpulan fakta ini akan menjadi bermanfaat apabila telah diolah terlebih dahulu sehingga dapat memberikan gambaran tujuan yang dimaksudkan. Contoh proses pengolahan data yang dilakukan untuk menghasilkan informasi:
- Menyusun data menurut konfigurasi tertentu sehingga terbentuk tampilan, misalnya tabel, maka tabel tersebut akan memberikan arti.
- Suatu operasi aritmetika, seperti penambahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.
- Suatu operasi statistik, misalnya nilai rata-rata, nilai tengah, dan modus.
- Suatu operasi logika, misalnya lebih besar, lebih kecil, lebih besar, dan lain-lain.
Kata informasi memiliki arti yang berbeda-beda tergantung pada konteks yang dimaksudkan. Secara umum, Informasi dapat diartikan merupakan hasil pengolahan data yang diproses untuk dapat disampaikan dalam berbagai bentuk yang memiliki arti tertentu agar dapat dimanfaatkan atau dimengerti oleh manusia sesuai dengan komponen dan media penyampaiannya masing-masing.
Namun demikian, pengertian istilah Teknologi Informasi cukup banyak yang mendefinisikannya secara berbeda-beda pula, tetapi ada beberapa definisi dari Teknologi Informasi yang cukup penting yaitu:
Williams dan Sawyer (2003): Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi yang membawa data, suara ataupun video.
Kamus Oxford (1995) : Teknologi Informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.
Alter (1992), Teknologi Informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, memgambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Martin (2002) : Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Lucas (2000) : Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan infromasi dalam bentuk elektronis.
Wikipedia (2006): Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Pengertian dari Teknologi Informasi dapat diartikan secara umum sebagai suatu subyek yang luas yang berkenaan tentang teknologi dan aspek lain tentang bagaimana melakukan manajemen dan pemrosesan pengolahan data menjadi informasi. Teknologi informasi ini merupakan subsistem dari sistem informasi (information system). Terutama dalam tinjauan dari sudut pandang teknologinya.
1.2 Hubungan Teknologi Informasi dengan Teknologi lainnya
1.2.1 Hubungan Teknologi Informasi dengan Teknologi lainnya
Teknologi merupakan subyek yang berkembang secara terus menerus seiring dengan perkembangan kebutuhan dan pemikiran manusia serta substansi terkait lainnya. Dengan kata lain, teknologi tumbuh dan berkembang berbanding lurus dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri.
Sejarah perkembangan Teknologi Informasi tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan inovasi-inovasi teknologi di berbagai bidang. Apabila ilmu filosofi merupakan induk ilmu-ilmu eksak, maka inovasi-inovasi teknologi di berbagai bidang merupakan pemacu sekaligus pemicu perkembangan teknologi informasi secara terus-menerus ke masa depan. Teknologi informasi dan komunikasi juga merupakan katalisator utama berkembangnya dunia industri dan bisnis modern.
Seperti yang kita telah ketahui, Teknologi Informasi pada intinya adalah melakukan manajemen dan pemrosesan pengolahan data menjadi informasi. Dalam hal ini operasi aritmetika dan operasi logika wajib dilakukan. Dalam situasi konvensional, manusia hanya dapat melakukan proses data yang sederhana, seperti halnya saat kita menghitung suatu logika matematika sederhana (tambah, kurang, kali, dan bagi) maka yang dibutuhkan adalah sebuah coretan di kertas atau penggunaan kalkulator sederhana. Sedangkan dalam kondisi perhitungan yang rumit, maka bila dilakukan secara manual oleh manusia akan memerlukan tenaga, pemikiran, dan waktu yang sangat banyak. Untuk itu dipergunakanlah suatu mesin/alat yang dapat mengerjakan pekerjaan rumit tersebut. Dalam hal ini, komputer dapat digunakan untuk melakukan proses perhitungan dengan jumlah data yang sangat banyak tanpa lelah dan dapat melakukan proses dengan cepat tanpa kesalahan. Karena itu peran komputer dalam Teknologi Informasi sangat penting atau mutlak diperlukan.

1.3 Dampak Perkembangan Teknologi Informasi terhadap dunia bisnis, industri, dan ekonomi
1.3.1 Dampak Perkembangan Teknologi Informasi terhadap dunia bisnis, industri, dan ekonomi
Era komputerisasi dimulai tahun 1950 dengan dimulainya penggunaan minicomputer dan mainframe. Kemampuan komputer dalam pengolahan hitungan membuat banyak perusahaan memanfaatkan untuk keperluan pengolahan data dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dari segi waktu dan biaya. Era Operasional dimulai tahun 1970, dimana teknologi personal komputer mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti minicomputer. Kegunaan komputer sudah berkembang tidak hanya untuk efisiensi akan tetapi sudah mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Era System Informasi dimulai tahun 1980, dimana teori manajemen modern mulai diperkenalkan dan yang paling banyak dipelajari adalah teori manajemen perubahan. Semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pada pentingnya TI sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan. Era Jaringan dimulai pertengan tahun 1980, penggunaan komputer yang integrated telah diperkenalkan pada era ini. Jaringan ini biasa disebut dengan LAN atau MAN (Metropolitan Area Network) di dalam suatu perusahaan atau gedung. Era Jaringan Global dimulai tahun 1990, organisasi sudah dihubungkan dengan jaringan sistem teknologi informasi secara global dengan teknologi telekomunikasi melalui internet. Transaksi dapat dilakukan dengan internet melalui transaksi elektronik bahkan pembayaranpun juga dilakukan dengan elektronik (electronic payment).
Teknologi informasi dapat dipergunakan untuk menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. Teknologi informasi juga dapat memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses. Selain itu juga teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Peran teknologi informasi dalam perkembangannya dapat mengubah paradigma lama yang sudah semakin sulit untuk menyesuaikan diri pada perkembangan kebutuhan manusia yang semakin kompleks, atau bahkan merombak total aturan-aturan baku yang telah lama berlangsung. Dalam hal ini teknologi informasi lebih bersifat sebagai katalisator perubahan tersebut.

ATURAN LAMA
TEKNOLOGI INFORMASI
ATURAN BARU
Manajer membuat semua keputusan
Perangkat pendukung keputusan (akses basis data, perangkat lunak pemodelan)
Pembuatan keputusan adalah bagian pekerjaan dari setiap orang
Hanya para pakar yang dapat melaksanakan pekerjaan kompleks
Sistem pakar (expert system)
awam dapat melakukan pelerjaan seseorang pakar
Informasi hanya dapat muncul dalam satu tempat pada satu saat
Berbagi basis data
Informasi dapat muncul di banyak tempat secara serentak ketika diperlukan
Petugas lapangan memerlukan tempat yang digunakan untuk menerima, menyimpan, mengambil, dan mengirimkan informasi
Komunikasi data tanpa kabel dan komputer portabel
Petugas lapangan dapat mengirim dan menerima informasi kapan saja diper
2.2 Konsep Dasar dan Teori – Teori yang berhubungan dengan TI
2.2.1 Kosep dan Teori TI
Konsep dasar diperlukan untuk memahami secara menyeluruh tentang Teknologi Informasi. Ada 4 (empat) komponen pembentuk Informasi Teknologi, yaitu:
1. Konsep tentang sistem yang sedang berlangsung
2. Konsep tentang informasi
3. Konsep yang menyangkut komponen-komponen pembentuk TI
Konsep tentang pemanfaatan informasi hasil TI yang dikembangkan.
2.3 Teknologi
2.3.1 Teknologi
Konsep dasar yang berhubungan dengan Teknologi Komputer, Teknologi Telekomunikasi, Teknologi Internet dan Sistem Jaringan, serta teknologi lainnya yang terkait dalam pengembangan TI itu sendiri:
n Teknologi Masukan
n Teknologi Keluaran
n Teknologi Perangkat Lunak
n Teknologi Penyimpan
n Teknologi Telekomunikasi
Teknologi Pemroses
3.1 Arsitektur Informasi
3.1.1 Arsitektur Informasi
Arsitektur Informasi
· Suatu pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi (Turban, McLean, Wetherbe, 1999)
· Bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang telah dipilih (Laudon & Laudon 1998)
· Desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik (Zwass, 1998)

Skema Arsitektur Informasi [1]
Contoh Arsitektur Informasi [2]
3.1 Arsitektur Informasi
3.1.2 Jenis Arsitektur Teknologi Informasi
Arsitektur Teknologi Informasi
· Tersentralisasi (centralized), [1]
· Desentralisasi (decentralized),
• Peer to peer [2]
• Sistem Terdistribusi [3]
· Client/server [4]
3.2 Personil
3.2.1 Personil Akir
Pemakai akhir (juga disebut pemakai atau klien) adalah orang yang memakai sistem informasi atau informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.

Dalam organisasi, pemakai internal dapat diklasifikasikan menjadi (Ebert dan Griffin, 2003):
o staf
o manajer tingkat rendah
o manajer tingkat menengah
o manajer tingkat atas, dan
o pekerja berpengetahuan (knowledge worker).
3.2.4 Komputasi Pemakai Akhir (EUC)
· Lingkungan yang memungkinkan pemakai secara langsung dapat menyelesaikan sendiri persoalan-persoalan terhadap kebutuhan informasi
· Pemakai informasi, seperti manajer, akuntan, dan auditor internal, mengembangkan sendiri aplikasi-aplikasi yang mereka butuhkan dengan menggunakan spesialis komputer sebagai penasehat
· Setiap area fungsional dapat memiliki unit komputasi pemakai akhir.
3.2 Personil
3.2.5 Alasan Tumbuhnya EUC
· Pelayanan Departemen TI terhadap permintaan pemakai akan kebutuhan informasi kurang responsif
· Kecenderungan PC dan perangkat keras pendukung yang semakin murah dan dapat dihubungkan dengan mudah ke server basis data
· Dukungan perangkat lunak yang kian mudah digunakan oleh pemakai akhir

KOMPUTER SEBAGAI ALAT PEMECAH MASALAH( TULISAN SOFTSKIL)

DASAR- DASAR PEMPROSESAN
KOMPUTER
ARSITEKTUR KOMPUTER

Central Processing Unit (CPU) mengendalikan semua unit
sistem komputer dan mengubah input menjadi output.
1.Unit pengendalian (control unit) membuat semua unit
bekerja sama sebagai suatu sistem.
2. Misalnya prosesor dan arithmetic and logic unit (ALU)
merupakan tempat berlangsungnya operasi perhitungan
logika sertamengolah isi penyimpanan primer.
3. Penyimpanan sekunder menyediakan tempat untuk
menyimpan program dan data saat tidak digunakan.

UNIT INPUT
• KEYBOARD
• ALAT PENUNJUK
1.Mouse
2. Trackball
3. Touch screen
4.Light pen
5. Unit remote control
– ALAT PEMBACA OPTIS
– ALAT PEMBACA MAGNETIK
– BERBICARA PADA KOMPUTER

PEMROSESAN PUSAT & PENYIMPANAN PRIMER
(Lanjt)
1.RAM (Random Access Memory IC yang berfungsi sebagai bagian penyimpanan primer yg digunakan
utk menyimpan software & data
2. RAM memungkinkan operasi baca maupun tulis
3. Mempunyai sifat mudah hilang (volatile) karena isinya hilang saat
daya listrik dimatikan
4. ROM (Read Only Memory)
Jenis khusus penyimpanan primer dapat dibaca tapi tidak dapat
ditulis
5.Untuk menyimpan material seperti instruksi-instruksi yang
memberitahukan komputer apa yang harus dilakukannya saat
dinyalakan
6. Bersifat tidak mudah hilang (nonvolatile) yaitu isinya tidak terhapus
saat daya listrik sistem dimatikan
7. Cache Memory
8. RAM khusus yang sangat cepat dan sangat mahal yang ditempatkan
di antara RAM biasa dan processor
9.Isi cache memory diperiksa oleh processor sebelum mencari
instruksi program/data di RAM biasa
10. Jika Cache Memory mempunyai isi yang diperlukan, pengambilan
dapat dilakukan lebih cepat daripada jika RAM biasa dilibatkan

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (TULISAN SOFTSKIL)

A. SISTEM PENGOLAHA DATA

Sistem yang melakukan tugas pengolahan data adalah sistem pengolahan data. Dalam pandangan kita, sistem pengolahan data adalah sama dengan sistem akuntansi. Pandangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada mulanya komputer hanya diterapkan untuk tugas akuntansi dan, penggunaanya disebut pengolahan data elektronik atau EDP.
Selama beberapa tahun telah digunakan empat jenis pengolahan data :

Sistem manual.
Sistem pertama adalah manual sistem ini hanya terdiri atas orang pulpen, pensil, dan buku besar (ledger) untuk membuka entri. Buku besar menggambarkan record dari operasi perusahaan.

Mesin Keydriven,
penemuan mesin ini seperti cash register, mesin ketik dan kalkulator meja meringankan tugas pengurusan data yang besar.

Mesin punched card,
dengan cara yang sama sejumlah organisasi yang besar mencatat transaksi mereka dalam bentuk punched card (kartu berlubang) dan menggunakan mesin puched card pemeliharaan dan pengolahan file yang penting.

Komputer.
Sekarang, semua organisasi yang besar dan sebagian besar organisasi yang lebih kecil mengandalkan komputer untuk melakukan mayoritas pengolahan data mereka.

B. TUJUAN PENGOLAHAN DATA

Tujuan pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up to date.



C. TUGAS PENGOLAHAN DATA


Tanpa memandang apakah sistem pengolahan data berupa manual, key driven komputer atau kombinasi, ada empat tugas dasar yang dilakukan

  • Pengumpulan data
sepanjang perusahaan memberikan barang dan jasa dan kepala lingkunganya, tiap tindakanya ini digambarkan dalam record data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan, hal ini disebut transaksi.

  • Pengubahan data
diperlukan untuk mengubah data untuk mentranformasikannya menjadi format yang dapat digunakan.

  • Penyimpanan data
Pada perusahaan kecil, ada ratusan transaksi dan tindakan tiap harinya sedangkan diperusahan yang lebih besar, mungkin saja ada ribuan.
Epson, misalnya, menyatakan bahwa tiap sepuluh detik, salah satu dari pelanggannya memasang atau menginstal komputer atau printer Epson.

  • Pembuatan dokumen
Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik yang berada didalam atau diluar perusahan..

DAUR SISTEM KOMPUTER(TULISAN SOFTSKIL)

Sejarah Perkembangan Daur Hidup Pengembangan SisteM

Tulisan ini merupakan awal dari pembahasan mengenai analisis dan perancangan sistem. Saya awali dengan sejarah pengenalan System Development Life Cycle (SDLC)  pada awal tahun 1970. Pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai prinsip, tahapan, analisis dan metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem.
Pada pertengahan tahun 60-an terjadi kegagalan yang sangat besar dalam penerapan aplikasi EDP (Electronic Data Processing) untuk sistem-sistem besar, sebagian besar disebabkan tidak adanya pengembangan sistem. Sesudah terjadinya kegagalan tersebut pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, kesadaran akan pentingnya metodologi pengembangan sistem mulai tumbuh. Sejak itulah berbagai proposal metodologi mulai dibuat dan penerapan mereka mulai kelihatan. Para desainer dari hampir semua bidang metodologi pengembangan sistem informasi mempunyai pandangan yang sama, yaitu: mereka telah mengetahui bahwa proses pengembangan sistem informasi, baik yang berdasarkan komputer atau tidak, menyerupai dengan proses pengembangan sistem engineering.
Hubungan dengan konstruksi dan operasi berbagai jenis gedung, mesin, peralatan kimia yang merupakan contoh perkembangan sistem informasi engineering, kita dapat meringkas tahap-tahap proses perkembangan tersebut sebagai berikut
  1. Perencanaan (Planning)
  2. Analisis (Analysis)
  3. Desain (Design)
  4. Pelaksanaan (Implementation)
  5. Perawatan (Maintenance)
Dalam tahap perencanaan, kita mengumpulkan informasi tentang permasalahan serta persyaratannya. Kemudian kita menentukan kriteria dan pembatasan pemecahan, serta memberikan alternatif jalan keluarnya. Dalam tahap analisis, kita menguji alternatif pemecahan berdasarkan kriteria dan batasan-batasan. Analisis merupakan pusat dari semua proses perkembangan. Pendidikan engineering kebanyakan berhubungan dengan pengajaran tentang cara menganalisis. Unsur-unsur utama pada analisis yang dilakukan oleh para insinyur adalah hukum-hukum alam, kaidah-kaidah ekonomi dan pengetahuan umum. Tahap berikutnya yaitu desain, dapat dikatakan sebagai hasil dari sistem baru. Tahap desain juga dapat dikatakan sebagai pemecahan yang optimum atas sejumlah kebutuhan penting dari suatu set pada keadaan khusus atau sebagai kegiatan kreativitas yang meliputi pembuatan barang baru dan berguna yang belum pernah ada sebelumnya. Sistem yang tersusun dibentuk dan dioperasikan. Perawatan dilakukan pada tiap sistem operasional.
Istilah daur hidup (life cycle) pada suatu sistem digunakan untuk menjelaskan tahap-tahap perkembangan sistem, serta langkah-langkah dalam proses perkembangannya. Untuk mengetahui proses sistem informasi dan proses sistem engineering, ktai harus membandingkan daur hidup kedua sistem tersebut. Dengan mengetahui daur hidup sistem informasi tahun 1960 sampai dengan tahun 1983, kita akan mengetahui perbedaannya. Daur hidup sistem informasi sangat dekat dengan daur hidup yang terjadi dalam sistem engineering; perencanaan, analisis, desain, pelaksanaan, dan perawatan. Proses perkembangan sistem informasi merupakan proses engineering.
Meskipun selama hampir dua puluh tahun putaran sistem informasi, yang kurang lebih berisi langkah-langkah yang sama, namun pemberian nama dan dukungan pada langkah-langkah tersebut belum cukup untuk mengembangkan sistem informasi yang baik. Kekurangan tersebut adalah bahwa pada tiap perkembangan sistem engineering terdapat beberapa peralatan dan metodologi yang digunakan secara paralel dengan daur hidup sistem tersebut. Kegagalan dalam menentukan tuntutan dan peran serta pemakai dalam perkembangan sistem juga penyebab lain dari kegagalan sistem informasi, demikian juga masalah sulitnya memperoleh komputer dari produsen, staf yang tidak memenuhi syarat, batas waktu yang tidak realistis dan manajemen yang tidak memadai.
Tahun 1960
  1. Analisis sistem sekarang
  2. Mengembangkan model konsep
  3. Tes Model
  4. Petunjuk instalasi baru
  5. Instalasi keseluruhan
  6. Sistem baru
Tahun 1970
  1. Batasan defenisi
  2. Studi pemgamatan
  3. Pengumpulan data dan analisis
  4. Sistem desain
  5. Rencana pelaksanaan
  6. Pengembangan
  7. Pengujian
  8. Interupsi
  9. Perawatan
Tahun 1980
  1. Pengamatan awal
  2. Studi kelayakan
  3. Operasi dan sistem analis
  4. Permintaan pemakai
  5. Pendekatan dukungan teknik
  6. Desain konsep
  7. Evaluasi alternatif dan pelaksanaan
  8. Spesifikasi sistem teknik
  9. Perkembangan dukungan teknik
  10. Spesifikasi aplikasi
  11. Program aplikasi dan pengujian
  12. Prosedur pemakai dan kontrol
  13. Rencana pelaksanaan
  14. Rencana konversi
  15. Pengujian sistem
  16. Pelaksanaan konversi
  17. Penekanan dan pencarian
  18. Pengulangan pelaksanaan yang lalu
Tahun 1983
  1. Definis masalah
  2. Studi kelayaka
  3. Analisis
  4. Sistem desain
  5. Desain keseluruhan
  6. Pelaksanaan
  7. Perawatan
Kesalahan interpretasi mengenai tahap-tahap perkembangan sistem di atas adalah linier. Seolah olah semua fase dan tahap terlihat berderet secara berurutan. Tetapi sebenarnya tidak demikian. Semua tahap pada proses perkembangan sistem tersebut mempunyai sifat dasar yang iteratif yaitu pekerjaan pada suatu tahap sering harus diulang-ulang, dan apapun yang dikerjakan pada suatu tahap mungkin perlu dikoreksi secara keseluruhan.
Meskipun terdapat beberapa variasi diantara masing-masing tahap, metode sistem klasik ternyata tidak cukup untuk menghasilkan sistem informasi yang baik, kemudian sebagai tambahan pada penamaan tahap-tahap dari suatu daur hidup sistem, kita harus mempunyai beberapa peralatan dan teknik baku untuk mengembangkan sistem tersebut. Pada awal 70-an, beberapa peralatan dan metodologi dikumpulkan dengan nama metodologi terstruktur atau metodologi perkembangan sistem terstruktur atau metodologi analisis dan desain terstruktur. Pada dasarnya metodologi-metodologi tersebut menyajikan peralatan dan teknik tambahan kepada analis sistem, disamping ide tentang daur hidup sistem informasi.
Perlunya Pengembangan Sistem
Dengan seiringnya perkembangan jaman maka sebuah sistem tentu tidak selamanya dapat digunakan dengan baik. Untuk itu perlu ada perubahan terhadap sistem tersebut baik dengan cara memperbaiki sistem yang lama ataupun jika perlu untuk mengganti sistem yang lama. Ada beberapa hal yang mendasari hal tersebut, antara lain:
  • Ada permasalahan pada sistem yang lama
Permasalahan yang dimaksud disini seperti adanya ketidakberesan pada sistem yang lama sehingga hasilnya pun tidak sesuai dengan yang diharapkan. Contohnya: terdapat kesalahan-kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak yang menyebabkan data pada suatu perusahaan tidak dapat terjamin kebenarannya, adanya kesempatan atau peluang anggota dari sistem tersebut untuk melakukan kecurangan. Permasalahan yang lain juga dapat disebabkan oleh pertumbuhan organisasi tersebut. Contohnya: pada sebuah perusahaan perdagangan yang berkembang yang sebelumnya hanya sebatas dalam kota kini hingga nasional bahkan internasional. Pertumbuhan organisasi (perusahaan) memaksa sistem yang dimiliki sebelumnya harus disesuaikan dengan kebutuhan kerja dari perusahaan tersebut, misalnya transaksi yang sebelumnya bersifat konvensional kini lebih modern dengan memanfaatkan internet.
  • Untuk meraih kesempatan (opportunities)
Sebuah sistem harus diperbaiki atau dikembangkan juga disebabkan untuk meraih kesempatan dari suatu organisasi atau perusahaan. Misalnya pada tingkat manajer pada sebuah perusahaan dituntut untuk cepat menghasilkan suatu kebijakan agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, sehingga perusahaan tersebut memanfaatkan Sistem Pendukung Keputusan agar kebijakan yang didapat lebih cepat.
  • Adanya instruksi-instruksi (directives)
Sistem harus diperbaharui atau dikembangkan juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti pemerintah. Adanya kebijakan-kebijakan pemerintah memaksa sebuah perusahaan menggunakan sistem yang tidak bertentangan dengan kebijakan tersebut.
Pengembangan atau pembuatan sebuah sistem tentu tidak memakan biaya yang sedikit, sehingga organisasi harus secara bijak menentukan apakah sistem yang digunakan masih layak untuk dipakai atau sudah harus dikembangkan atau diganti. Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk melihat sebuah sistem harus diperbaiki adalah : keluhan dari pelanggan, pengiriman barang yang sering tertunda, pembayaran gaji yang terlambat, ketidakberesan keuangan, persediaan barang yang terlalu tinggi, investasi yang tidak efisien, dan lain sebagainya.
Tujuan Pengembangan Sistem
  • Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu. Respon time adalah waktu yang terbuang pada saat perpindahan proses transaksi. Jadi peningkatan kenerja bertujuan untuk meningkatkan jumlah transaksi dengan waktu yang secepat mungkin.
  • Information (Informasi), peningkatan kualitas dari informasi tersebut. Tentu saja kualitas dari informasi ini akan menentukan kebijakan dari organisasi tersebut.
  • Economy, meningkatkan keuntungan dengan biaya yang minimum.
  • Control (pengendalian), Digunakan untuk mengontrol atau mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan pada suatu sistem.
  • Efficiency (efisiensi), berbeda dengan ekonomis yang bertitik berat pada keuangan, efisiensi disini adalah pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin.
  • Service, peningkatan layanan oleh sebuah sistem.
Prinsip Pengembangan Sistem
Beberapa prinsip yang harus digunakan pada saat pengembangan sistem adalah :
  • Sistem digunakan untuk managemen
Ini adalah prinsip pokok yang harus dingat pada saat pengembangan sistem, karena tujuan akhir dari pengembangan sistem ini adalah mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh pihak managemen.
  • Sistem yang dikembangkan merupakan investasi modal besar
Pengembangan suatu sistem tentu memerlukan modal yang besar sehingga pengembangan sistem juga merupakan sebuauh investasi untuk perusahaan itu sendri. Beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap investasi modal adalah : semua alternatif yang ada harus diinvestigasi, dan investasi yang terbaik harus bernilai.
  • Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Komponen utama dari sebuah sistem tentu saja orang yang menggunakan sistem tersebut. Jadi sistem yang baik tanpa didukung oleh sumber daya yang baik pula tentu tidak akan menghasilkan hasil yang optimal.
  • Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dikerjakan pada saat pengembangan sistem
Untuk menyelesaikan pengembangan sistem harus terlebih dahulu mempersiapkan perencanaan yang baik dan waktu kerja yang ditentukan. Tahapan-tahapan kerja ini biasanya dapat dijelaskan pada daur hidup sistem. Siklus hidup sistem akan dibahas dipoin berikutnya.
  • Proses pengembangan sistem tidak harus urut
Tidak selamanya pengembangan sistem harus dilakukan secara urut, bisa saja beberapa langkah dijalankan bersamaan. Tentu saja akan menghemat waktu dan memperhatikan hasil kerja agar tetap optimal.
  • Tidak takut untuk membatalkan proyek.
Rancangan yang telah dibuat akan dilakukan analisa, dan jika pada tahap analisa tersebut ternyata rancangan tidak dapat dilanjutkan pada tahap implementasi karena suatu hal maka proyek tersebut harus dibatalkan. Tentu saja ini bertujuan untuk perusahaan/organisasi itu sendir, agar tidak terjadi kerugian baik dari segi waktu dan tenaga ataupun masalah ekonomi.
  • Dokumentasi
Dokumentasi sangat berguna untuk pengembangan sistem berikutnya. Dokumentasi seharusnya dilakukan dari awal pengembangan sistem sampai proses tersebut selesai dilakukan.
Pendekatan Pengembangan Sistem
Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk pengembangan sistem dan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, antara lain :
  1. Metodologi yang digunakan
    • Pendekatan Klasik
    • Pendekatan Terstruktur
  2. Sasaran yang ingin dicapai
    • Pendekatan Sepotong
    • Pendekatan Sistem
  3. Cara menentukan kebutuhan dari Sistem
    • Pendekatan Bawah-naik
    • Pendekatan Atas-turun
  4. Cara mengembangkannya
    • Pendekatan Sistem-menyeluruh
    • Pendekatan Moduler
  5. Teknologi yang digunakan
    • Pendekatan Lompatan jauh
    • Pendekatan Berkembang

INFORMATION RESOURCE MANAGEMENT (TULISAN SOFTSKIL)

SUMBER DAYA INFORMASI

Kamis, 08 Desember 2011

Contoh expert system bagian CBIS (computer based information system)

SIM,SIA,SPK,OA,dan expert system bagian CBIS (computer based information system)

Suatu sistem informasi berbasis komputer merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi informasi yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi , analisis.
nah elemen-elemen atau sub sistem dari cbis terdiri dari SIA, SIM,SPK,OA dab sistem pakar.
apakah semua itu..???
SIA adalah suatu sistem informasi akuntansi yang mana melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan yaitu sebagai pengolah data perusahaan, perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. SIA berorientasi pada data di banding informasi walaupun ada beberapa informasi yang di hasilkan.

SIM adalah sistem informasi manajemen adalah suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan seupa.
SPK merupakan suatu sistem pengambil keputusan dimna berupaya memecahkan masalah dengan mengambil suatu keputusan, dan hal ini harus di ambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif untuk memanfaatkan peluang.

Sistem Pakar adalah sebuah sistem yang memiliki intelegensia buatan yang menyerupai intelegensia manusia. sistem pakar mirip dengan dss yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai.

AO atau automation Office mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam dan di luar perusahaan..